Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki aturan bahwa setiap perusahaan emiten yang memperoleh dana masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) memiliki kewajiban menggelar public expose atau paparan publik.
Public exposure merupakan bentuk tanggungjawab Perusahaan Emiten pada publik. Selain itu, public expose juga bertujuan agar ada pemerataan informasi tentang kinerja Perusahaan Emiten kepada publik.
Public exposure wajib dilakukan karena besarnya manfaat bagi Perusahaan Emiten. Berikut manfaat public expose bagi perusahaan emiten yang tercatat di BEI.
Umumnya, sebuah perusahaan berubah menjadi perusahaan publik (go public) karena ingin memperoleh akses sarana pendanaan jangka panjang dari pasar modal. Sebagian besar Dana tersebut digunakan membiayai modal usaha, membayar utang, melakukan investasi, atau melakukan akuisisi.
Selain itu, dengan melakukan penawaran IPO (go public), hal itu akan mempermudah perusahaan untuk menerbitkan berbagai surat berharga. Harganya pun bisa ditekan ke harga yang lebih kompetitif.
Perusahaan Tercatat di BEI, yang melakukan public expose, juga akan meningkatkan nilai perusahaan (company value) itu sendiri. Setiap perusahaan yang melakukan penawaran IPO berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangannya. Ini salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.
Publik dapat mendapatkan laporan keuangan kapan saja. Harga saham di BEI juga akan terdongkrak dari meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. Hal itu akan meningkatkan nilai perusahaan. Perdagangan saham di BEI juga akan menjadi standar harga bagi shareholders untuk melakukan transaksi.
Media memiliki peran yang penting bagi sebuah Perusahaan Emiten dalam meningkatkan citra positif (image) perusahaan. Umumnya, media massa atau data providers membutuhkan informasi keuangan dari perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI.
Dengan demikian, perusahaan publik yang melakukan public expose secara tidak langsung mendapatkan promosi secara gratis dari liputan media massa. Publikasi gratis itu adalah peluang bagi perusahaan go public untuk meningkatkan image perusahaan serta peluang untuk memperkenalkan produk/jasa yang dihasilkan.
Meskipun berstatus perusahaan keluarga, jika perusahaan sudah menjadi go public, masing-masing pihak dalam keluarga sudah terikat dengan aturan BEI. Artinya, setiap pihak dalam keluarga tidak bisa sembarangan menjual aset perusahaan keluarga kepada pihak lain. Jadi, ada aturan yang harus ditaati bersama di bawah pengawasan otoritas BEI.
Kepemilikan saham atau penjualan/pembelian perusahaan dilakukan melalui BEI. Itu artinya, status perusahaan go public akan menghindarkan terjadinya perpecahan dalam keluarga. Kelangsungan usaha pun menjadi lebih terjamin karena pengelolaan perusahaan diserahkan kepada profesional secara transparan.
Ada kemungkinan karyawan akan mendapatkan insentif berupa saham, karena saham perusahaan masuk di BEI. Dalam hal ini, karyawan dilibatkan dalam proses perkembangan perusahaan. Dengan melibatkan mereka diharapkan bisa mendorong karyawan untuk merasa ikut memiliki perusahaan.
Selain melalui insentif berupa saham, peningkatan loyalitas karyawan juga bisa dilakukan Perusahaan Emiten dengan menyampaikan laporan keuangan secara transparan melalui kewajiban public expose dari BEI.
Itulah pentingnya public expose bagi Perusahaan Emiten yang tercatat di BEI. _Public expose j_uga merupakan jawaban atas tuntutan publik bagi perusahaan IPO untuk melakukan transparansi keuangan perusahaan. Tidak kalah penting, paparan publik juga sebagai upaya untuk menjaga atau meningkatkan kepercayaan investor. Untuk melaksanakan Public Expose, perusahaan dapat bekerjasama dengan event organizer professional seperti Hanindo. Kenapa Hanindo? Karena Hanindo dipercaya oleh banyak perusahaan untuk menyeelenggarakan event-event perusahaan seperti IPO. Untuk quotation dan pertanyaan seputar EO IPO, klik tombol WhatsApp di bawah kiri ↘
